. SMA NEGERI 1 LEUWIMUNDING: SENI BUDAYA

Total Tayangan Laman

Jumat, 07 Mei 2010

SENI BUDAYA

Share
Pembelajaran Seni Batik Di SMA Negeri I Leuwimunding
Oleh : Puad, S.Pd
Posted: 1/11/2009
Pendidikan berbasis kompetensi adalah pendidikan yang menekankan pada kemampuan yang harus dimilki oleh suatu lulusan suatu jenjang pendidikan kompetensi yang mencakup komponen pengetahuan, keterampilan, kecakapan, kemandiriran, kretifitas, kesehatan, ketakwaan dan kewarganegaraan semuanya tentunya sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Menurut Wilson (2001) paradigma pendidikan berbaisis kompetensi mencakup kurikulum, pedagogi dan penilaian yang menekankan pada standar atau hasil. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan pedagogi yang mencakup strategi atau metode mengajar.
Tingkat keberhasilan belajar yang dicapai peserta dididik dapat dilihat dari hasil belajar, yang mencakup ujian tugas-tugas dan pengamatan, implikasi penerapan pendidikan berbasis kompetensi adalah silabus dn Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan system penilaian life skill agar tepat guna dan berhasil guna penilaian dapat dilksanakan dengan tes hasil karya siswa.
Dengan mengacu pada tujuan pendidikan nasional dan pengembangan kurikulum tingkat Satuan Pendidikan di SMA Negeri I Leuwimunding memandang penting untuk diangkatnya seni batik sebagai kemampuan Life Skill yang dapat memberi bekal kecakapan hidup, keterampilan hidup, dimana tuntutan mutu lulusan sangatlah dipertanyakan? bisa apakah? inilah sedikit pertanyaan namun mempunyai arti luas baik bagi diri peserta didik, orangtua, masyarakat dan perusahaan-perusahaan yang mau menerima suatu mutu pendidikan.
Seni batik sangatlah banyak digemari oleh masyarakat Indonesia baik kalangan pelajar, sebagai seragam identitas sekolah, masyarakat, acara pernikahan sampai adanya suatu aturan memasuki istana merdeka pun harus menggunakan seragam batik betapa tingginya nilai budaya batik di Indonesia karena sesuai dengan iklim budaya alam Indonesia yang kaya akan budaya daerah yang berbeda-beda sehingga masing-masing mempunyai khas seni batik tersendiri seperti batik Pekalongan, batik Cirebonan.
Betapa pentingnya seni batik untuk diajarkan di sekolah-sekolah untuk itu SMA Negeri 1 Leuwimunding pada kelas XI (sebelas) Puad, S.Pd. sebagai pengajar Seni Budaya mempunyai greget untuk membina dan mengajarkan, mendidik dan mencetak desainer-desainer muda dalam bidang batik kerjasama dengan Bapak Hery Suhersono sebagai desainer nasional dan telah mengikuti berbagai pameran di luar negeri, berdasarkan pengamatannya belum pernah ada sekolah-sekolah di wilayah III Cirebon ini yang menekankan pembelajaran dan pengembangan seni batik oleh karena itu seni batik akan semakin punah, yang ada hanya motif-motif yang sudah ada tidak ada motif baru, karena di daerah batik seperti di Indramayu lebih tertarik bekerja ke luar negeri.
Kegiatan praktek seni batik di SMA Negeri 1 Leuwimunding yang dilaksanakan di kelas XI diawali dengan membuat desain motif hias batik dengan menerapkan motif hias geometris, stilasi dan figuratif. Motif geometris dengan mengembangkan bentuk garis lurus, garis lengkung, bergelombang, diagonal dan zigzag. Motif stilasi yaitu mengembangkan bentuk daun, batang, bunga, tangkai dan ranting. Ternyata dengan pengembangan seni batik ini siswa lebih asyik menggambar desain batik karena semua alat tulis dan bahan sudah disediakan lengkap oleh setiap siswa sehingga siswa tidak ada yang mengganggu satu sama lain, yang biasanya pola lama berupa alat tulis dan bahannya tidak disediakan. Siswa membawa sendiri-sendiri sehingga ada saja ada yang lupa dan tidak punya ketika praktik yang kemudian mengganggu temannya.
Hasil yang dicapai selama 3 (tiga) tahun kels XI SMA Negeri 1 Leuwimunding menghasilkan ribuan motif batik kira-kira 3.000 motif batik dan didokumentasikan di SMA Negeri 1 Leuwimunding dengan rapih dan baik, baik untuk digunakan sebagai apresiasi siswa, pameran dan laporan hasil pendidikan kepada orangtua dan masyarakat melalui kegiatan pameran seni budaya di SMA Negeri 1 Leuwimunding. Orang tua siswa merasa puas dengan hasil karya anaknya yang telah dididik dan dibina seni budayanya sehingga dapat bermanfaat bagi kehidupan dirinya, orang tua dan masyarakat.
Penulis adalah Guru Bidang Studi Seni Budaya SMA Negeri 1 Leuwimunding
    
Sumber: http:// :www.sinarmedia-news.com/index.php?isi=1&cat=5&nid=419